Pindah Rumah!

Pembaca yang budiman….

Dalam rangka upgrade pengetahuan, privacy dan alasan lainnya… Maka, https://binhasyim.wordpress.com berpindah alamat ke domain dan hosting baru di:

http://www.rujito-fisioterapi.com/

Silakan bagi pembaca yang ingin berkunjung dan mampir di rumah baru saya. Semoga bermanfaat…

Definisi Autisme

Autisme berasal dari kata “autos” yang berarti segala sesuatu yang mengarah pada diri sendiri. Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993).

Autisme atau autisme infantil (Early Infantile Autism) pertama kali dikemukakan oleh Dr. Leo Kanner 1943  Seorang psikiatris Amerika. (Greenspan, 2006).

Istilah autisme dipergunakan untuk menunjukkan suatu gejala psikosis pada anak-anak yang unik dan menonjol yang sering disebut Sindrom Kanner. Ciri yang menonjol pada sindrom Kanner antara lain ekspresi wajah yang kosong seolah olah sedang melamun, kehilangan pikiran dan sulit sekali bagi  orang lain untuk menarik perhatian mereka atau mengajak mereka berkomunikasi. Baca lebih lanjut

Etiologi Autisme

Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti, telah diduga sejak lama, bahwa ada penyebab umumnya adalah genetik, kognitif, dan tingkat saraf yang khas untuk autisme dengan gejala tiga serangkai. (Happé,2008).Namun, ada kecurigaan yang lebih bahwa autisme adalah kelainan yang kompleks, bukan aspek-aspek inti yang menjadi penyebab (Happé,2006).

(1).Penghapusan

(2).duplikasi

(3) inversi

adalah kelainan kromosom yang telah terlibat dalam autisme.(Beaudet, 2007).

Autisme memiliki dasar genetika yang kuat, walaupun genetika autis sangat rumit dan tidak jelas apakah ASD lebih dijelaskan oleh mutasi sebagai efek utama, atau dengan multigene dengan interaksi varian genetik. (Arndt et all, 2005). Baca lebih lanjut

Tanda dan Gejala Klinis Autisme

Anak dengan autisme dapat tampak normal di tahun pertama maupun tahun kedua dalam kehidupannya. Para orang tua seringkali menyadari adanya keterlambatan kemampuan berbahasa dan cara-cara tertentu yang berbeda ketika bermain serta berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tersebut mungkin dapat menjadi sangat sensitif atau bahkan tidak responsif terhadap rangsangan-rangasangan dari kelima panca inderanya (pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa dan penglihatan). Perilaku-perilaku repetitif (mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan mengulang-ulang kata) juga dapat ditemukan. Perilaku dapat menjadi agresif (baik kepada diri sendiri maupun orang lain) atau malah sangat pasif. Besar kemungkinan, perilaku-perilaku terdahulu yang dianggap normal mungkin menjadi gejala-gejala tambahan. Selain bermain yang berulang-ulang, minat yang terbatas dan hambatan bersosialisasi, beberapa hal lain yang juga selalu melekat pada para penyandang autisme adalah respon-respon yang tidak wajar terhadap informasi sensoris yang mereka terima, misalnya; suara-suara bising, cahaya, permukaan atau tekstur dari suatu bahan tertentu dan pilihan rasa tertentu pada makanan yang menjadi kesukaan mereka. Baca lebih lanjut

Screening Autisme

Referensi baku yang digunakan secara universal dalam mengenali jenis-jenis gangguan perkembangan pada anak adalah ICD (International Classification of Diseases) Revisi ke-10 tahun 1993 dan DSM (Diagnostic And Statistical Manual) Revisi IV tahun 1994 yang keduanya sama isinya. Secara khusus dalam kategori Gangguan Perkembangan Perpasiv (Perpasive Developmental Disorder/PDD): Autisme ditunjukkan bila ditemukan 6 atau lebih dari 12 gejala yang mengacu pada 3 bidang utama gangguan, yaitu: Interaksi Sosial – Komunikasi – Perilaku.

Autisme sebagai spektrum gangguan maka gejala-gejalanya dapat menjadi bukti dari berbagai kombinasi gangguan perkembangan. Bila tes-tes secara behavioral maupun komunikasi tidak dapat mendeteksi adanya autisme, maka beberapa instrumen screening yang saat ini telah berkembang dapat digunakan untuk mendiagnosa autisme:

1)      Childhood Autism Rating Scale (CARS): skala peringkat autisme masa kanak-kanak yang dibuat oleh Eric Schopler di awal tahun 1970 yang didasarkan pada pengamatan perilaku. Alat menggunakan skala hingga 15; anak dievaluasi berdasarkan hubungannya dengan orang, penggunaan gerakan tubuh, adaptasi terhadap perubahan, kemampuan mendengar dan komunikasi verbal. Baca lebih lanjut

Kondisi Umum Autisme

Beberapa kondisi lain yang umum pada anak-anak dengan autisme.(Levy et all, 2009), Mereka termasuk:

a)      Penyakit genetik. Sekitar 10-15% dari kasus autisme diidentifikasi memiliki kondisi Mendel (single-gen), kelainan kromosom, atau sindrom genetik lainnya, dan ASD dikaitkan dengan beberapa kelainan genetik.

b)      Keterbelakangan mental.

c)      Anxiety disorders/Gangguan kecemasan adalah keadaan umum pada anak dengan ASD, penelitian telah melaporkan prevalensi berkisar dari 11% menjadi 84%.

d)      Epilepsi, dengan variasi risiko epilepsi karena usia, tingkat kognitif, dan jenis gangguan bahasa.

e)      Metabolic defects /metabolik cacat, seperti fenilketonuria, dikaitkan dengan gejala autis.

f)        Minor anomali fisik meningkat secara signifikan dalam populasi autistik.

g) Sleep problems mempengaruhi sekitar dua-pertiga dari individu dengan ASD pada titik tertentu pada masa kanak-kanak. Paling sering adalah gejala insomnia, seperti kesulitan untuk tertidur, sering terbangun malam hari, dan bangun terlalu pagi. Masalah tidur berhubungan dengan perilaku sehingga keluarga menjadi stres, dan sering menjadi fokus utama perhatian klinis.

Diagnosis Banding Autisme

Autisme dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Perpasive Development Disorder) di luar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:

1)      Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas.

2)      Asperger’s Syndrome, Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata. Baca lebih lanjut

Prognosis Autisme

Pada Anak-anak autis kadang-kadang “sembuh”, sehingga mereka kehilangan diagnosis ASD, Hal ini terjadi setelah perawatan intensif dan kadang-kadang tidak. Tidak ada penelitian yang difokuskan pada autisme setelah setengah baya. Anak autism dengan kemampuan bahasa sebelum usia enam, memiliki IQ di atas 50, dan memiliki keterampilan diprediksi akan lebih baik; hidup mandiri. Inggris pada tahun 2004 studi dari 68 orang dewasa yang didiagnosis sebelum 1980 sebagai anak-anak autis dengan IQ di atas 50 menemukan bahwa 12% mencapai tingkat tinggi kemandirian sebagai orang dewasa Baca lebih lanjut

Tes Keseimbangan berdiri (1)

  • Timed Up and Go test

Tipe pengukuran:

Mengukur kecepatan terhadap aktivitas yang mungkin menyebabkan gangguan keseimbangan

Alat yang dibuthkan :

kursi dengan sandaran dan penyangga lengan, stopwatch, dinding

Waktu tes:

10 detik – 3 menit

Prosedur tes

Posisi awal pasien duduk bersandar pada kursi dengan lengan berada pada penyangga lengan kursi. Pasien mengenakan alas kaki yang biasa dipakai. Pada saat fisioterapis memberi aba-aba “mulai” pasien berdiri dari kursi, boleh menggunakan tangan untuk mendorong berdiri jika pasien menghendaki. Pasien terus berjalan sesuai dengan kemampuannya menempuh jaak 3 meter menuju ke dinding, kemudian berbalik tanpa menyentuh dinding dan berjalan kembali menuju kursi. Sesampainya di depan kursi pasien berbalik dan duduk kembali bersandar. Waktu dihitung sejak aba-aba “mulai” hingga pasien duduk bersandar kembali. Baca lebih lanjut

Tes Keseimbangan berdiri (2)

  • Skala keseimbangan dari Berg (Berg Balance Scale)

Tipe pengukuran:

pengukuran terhadap satu seri keseimbangan yang terdiri dari 14 jenis tes keseimbangan statis dan dinamis dengan skala 0-4 (skala didasarkan pada kualitas dan waktu yang diperlukan dalam melengkapi tes)

Alat yang dibutuhkan :

stopwatch, kursi dengan penyangga lengan, meja, obyek untuk dipungut dari lantai, blok (step stool) dan penanda

Waktu tes:

10 – 15 menit

Prosedur tes

Pasien dinilai waktu melakukan hal-hal di bawah ini, sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh Berg

  1. Duduk ke berdiri
  2. Berdiri tak tersangga
  3. Duduk tak tersangga
  4. Berdiri ke duduk
  5. Transfers
  6. Berdiri dengan mata tertutup
  7. Berdiri dengan kedua kaki rapat
  8. Meraih ke depan dengan lengan terulur maksimal
  9. Mengambil obyek dari lantai
  10. Berbalik untuk melihat ke belakang
  11. Berbalik 360 derajad
  12. Menempatkan kaki bergantian ke blok (step stool)
  13. Berdiri dengan satu kaki didepan kaki yang lain
  14. Berdiri satu kaki

Normal skor : 56

Reliabilitas retes dan interrater tinggi pada pasien stroke dan usia lanjut (Berg K, 1995) Baca lebih lanjut