Etiologi Autisme

Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti, telah diduga sejak lama, bahwa ada penyebab umumnya adalah genetik, kognitif, dan tingkat saraf yang khas untuk autisme dengan gejala tiga serangkai. (Happé,2008).Namun, ada kecurigaan yang lebih bahwa autisme adalah kelainan yang kompleks, bukan aspek-aspek inti yang menjadi penyebab (Happé,2006).

(1).Penghapusan

(2).duplikasi

(3) inversi

adalah kelainan kromosom yang telah terlibat dalam autisme.(Beaudet, 2007).

Autisme memiliki dasar genetika yang kuat, walaupun genetika autis sangat rumit dan tidak jelas apakah ASD lebih dijelaskan oleh mutasi sebagai efek utama, atau dengan multigene dengan interaksi varian genetik. (Arndt et all, 2005).

Saat ini para ahli terus mengembangkan penelitian mereka untuk mengetahui sebabnya sehingga mereka pun dapat menemukan ‘obat’ yang tepat untuk mengatasi fenomena ini. Bidang-bidang yang menjadi fokus utama dalam penelitian para ahli, meliputi; kerusakan secara neurologis dan ketidakseimbangan dalam otak yang bersifat biokimia. Dr. Ron Leaf saat melakukan seminar di Singapura pada tanggal 26 – 27 Maret 2004, menyebutkan beberapa faktor penyebab autisme, yaitu:

(1).Genetic susceptibility – different genes may be responsible in different families

(2).Chromosome 7 – speech / language chromosome

(3).Variety of problems in pregnancy at birth or even after birth.

Meskipun para ahli dan praktisi di bidang autisme tidak selamanya dapat menyetujui atau bahkan sependapat dengan penyebab-penyebab di atas. Hal terpenting yang perlu dicatat melalui hasil penelitian-penelitian terdahulu adalah bahwa gangguan autisme tidak disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat psikologis, misalnya karena orang tua tidak menginginkan anak ketika hamil.

Tinggalkan komentar